The Poems #1

Hari ini memang tidak dingin, kawan, bahkan matahari sedang merona dan menampakkan sinarnya, angin hanya sebentar mengalir, udara yang lembab menjadikannya gerah. Padahal hujan juga tak kunjung datang. Sesekali, tapi tidak lama. Aku rindu hujan, rindu suasana itu, rindu dirinya, rindu waktu yang membuat kami berhenti di ruang yang kami lupakan.

 

Puisi di Musim yang Dingin

By Me

Suatu hari yang dingin, aku bertemu angin

dia semilir, menawarkan getir, menusuk sendi- sendi hati perlahan- perlahan

Perih, nyeri, ngilu, tapi disitulah dia terbebas, mengalir berayun dan mendayu

Aku ingin mengeluh, tapi tak berpeluh

Malu rasanya jika terus menerus berkutat dengan debu masa lalu yang mungkin sudah berkarat pekat, sementara waktu terus berlalu

Aku rindu bau hujan

Dia rintik tapi tak setitik, banyak, beradu, sambil bernyayi menghilangkan sepi

Tapi hari ini, padi mulai menguning, dan mereka pun tersungging dalam senyum memanen sekeping dua keping

Aku rindu menjemput fajar

bersama langkah demi langkah kaki yang tidak pernah menyerah walau sendiri

Terima kasih sudah Kau ingatkan aku dalam dingin semilir angin

Sebab jika hujan turun, aku tidak tahan dengan sisa basah airnya

Dia menggenang lebih lama

Tapi angin, dia pergi, tidak akan pernah kembali, menghilang bersama hembusannya

Biarlah benih- benih itu bertaburan di padang ilalang tanpa batas

Dan aku pun bisa berlarian diantaranya, bersama senja yang merah merona kala sore itu.

 

 

 

Tinggalkan komentar